Selasa, 04 Januari 2011

monokotil

MONOKOTIL

1. Pengertian monokotil
Monokotil adalah tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu.bahasa latin dari monokotil adalah monocotyledonae. Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil. Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae. Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. Terdapat sekitar 50 ribu hingga 60 ribu jenis yang telah dikenal; menurut IUCN terdapat 59.300 jenis. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan) adalah suku yang memiliki anggota terbesar dalam dunia tumbuhan berbunga, dengan 20 ribu jenis. Anggota suku padi-padian (Poaceae atau Graminae) dikenal sebagai suku dengan areal penanaman terluas di dunia karena nilai pentingnya sebagai sumber bahan pangan. Suku-suku lainnya yang tak kalah penting adalah suku pinang-pinangan (Arecaceae atau Palmae), suku bawang-bawangan (Alliaceae), suku temu-temuan (Zingiberaceae), dan suku pisang-pisangan (Musaceae). Banyak juga di antaranya yang dibudidayakan sebagai tanaman hias. Mencakup semua tumbuhan berbunga yang memiliki kotiledon tunggal (berkeping biji tunggal), batang bagian atas tidak bercabang. Umumnya berdaun tunggal, kecuali pada golongan palma (kelapa, palem) dengan tulang daun melengkung atau sejajar. Jaringan xilem dan floem pada batang dan akar tersusun tersebar dan tidak berkambium.
Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3, bentuk tidak beraturan dan berwarna tidak menyolok. Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem tidak di jumpai kambium. pada batang monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang tua sama. (http:/www.google.com/: perbedaan monokotil dan dikotil, hijau buah blog, Selasa,03 Maret 2009)
2. Ciri-ciri monokotil
Ciri umum monokotil:
1. Bentuk akar: memiliki sistem akar serabut
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun : melengkung atau sejajar
3. Kaliptrogen / tudung akar: monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
4. Jumlah keping biji atau kotiledon : satu buah keping biji saja
5. Kandungan akar dan batang : Tidak terdapat cambium
6. Jumlah kelopak bunga : Umumnya adalah kelipatan tiga
7. Pelindung akar dan batang lembaga : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
8. Pertumbuhan akar dan batang : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar. (http:/www.google.com/: perbedaan monokotil dan dikotil, hijau buah blog, Selasa,03 Maret 2009)

Ciri morfologi : Berupa terna, semak, atau pohon yang mempunyai sistem akar serabut, batang berkayu atau tidak., biasanya tidak atau tidak banyak bercabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas kebanyakan tampak jelas. Daun kebanyakan tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau bertulang melengkung, duduknya berseling (mengikuti rumus ½) atau membentuk rozet. Bunga berbilangan 3, kelopak dan mahkota kadang-kadang tidak dapat dibedakan dan merupakan tenda bunga. Buah dengan biji yang mempunyai endosperm, jarang tidak, lembaga mempunyai daun lembaga yang berubah menjadi alat penghisap makanan dari endosperm untuk lembaga sebelum dapat mencari makanan sendiri. Baik akar maupun pucuk lembaga dilindungi oleh suatu sarung; pelindung akar lembaga disebut koleoriza, sedang pelindung pucuk lembaga dinamakan koleoptil. Pada waktu perkecambahan sarung yang merupakan pelindung tadi akan tertembus oleh organ yang dilindunginya. (Gembong Tjitrosoepomo: Taksonomi tumbuhan, hal 382-384)
Ciri anatomi : akar mempunyai struktur yang terdiri atas jaringan-jaringan primer saja dengan silinder pusat yang tergolong aktinostele dan endodermis yang pada penampang lintang jelas dapat dibedakan sel-sel yang menebal dan tidak dapat dilalui air serta zat-zat makanan yang terlarut di dalamnya dengan sel-sel yang biasanya berhadapan dengan suatu berkas pembuluh kayu yang dindingnya tidak menebal dan merupakan pintu masuknya air dari bagian luar akar ke dalam berkas-berkas pembuluh pengangkutan. (Gembong Tjitrosoepomo: Taksonomi tumbuhan, hal 384)

3. Klasifikasi monokotil
Menurut berbagai sistem klasifikasi, monokotil mendapat berbagai nama namun dengan kesepakatan anggota yang sangat stabil.
• Monocotyledoneae dalam sistem de Candolle dan sistem Engler.
• Monocotyledones dalam sistem Bentham & Hooker dan sistem Wettstein.
• Kelas Liliopsida dalam sistem Takhtajan dan sistem Cronquist.
• Anak kelas Liliidae dalam sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992).
• Klad monocots dalam sistem APG dan sistem APG II.
Setiap sistem itu memiliki pengelompokan internal sendiri-sendiri. Monokotil dikenal sangat stabil di luar kelompoknya (jelas perbedaannya dari kelompok lain) tetapi sangat tidak stabil dalam pengelompokan di dalamnya (kecuali untuk kelompok tertentu, seperti Arecaceae, Poaceae, dan Orchidaceae). Setiap sistem selalu berbeda dari yang lainnya.
Sistem APG II
Berikut adalah klasifikasi menurut Sistem APG II (2003):
• klad monocots
suku Petrosaviaceae[1]
bangsa Acorales
bangsa Alismatales
bangsa Asparagales
bangsa Dioscoreales
bangsa Liliales
bangsa Pandanales
klad commelinids ("core monocots")
suku Dasypogonaceae
bangsa Arecales
bangsa Commelinales
bangsa Poales
bangsa Zingiberales
Dalam perkembangannya, sistem klasifikasi APG II (2003) telah direvisi. Petrosaviaceae yang dinyatakan belum dapat dikelompokkan sekarang ditempatkan ke dalam bangsa Petrosaviales, klad monocots.[1] Selanjutnya, Hydatellaceae, yang dalam sistem itu dimasukkan dalam Poales, sekarang dianggap lebih dekat kekerabatannya dengan Nymphaeaceae dan masuk sebagai anggota Nymphaeales.[2] Ini adalah kali pertama suatu anggota tumbuhan monokotil dipindahkan menjadi anggota tumbuhan dikotil.

4. Contoh-contoh tumbuhan monokotil

Beberapa contoh yang penting misalnya;
a) Famili Liliaceae. Contohnya adalah Lilium longiflorum (lilia gereja), Gloriosa superba (kembang sungsang).
b) Famili Amaryllidaceae. Contohnya adalah Agave cantala (kantala), Agave sisalana (sisal).
c) Famili Poaceae. Contohnya adalah Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Andropogon sorghum (cantel), Panicum miliaceum (jewawut).
d) Famili Zingiberaceae. Contohnya adalah Zingiber officinalle (jahe), Curcuma domestica (kunyit), Alphinia galanga (laos), Kaempferia galanga (kencur).
e) Famili Musaceae. Contohnya adalah Musa paradisica (pisang), Musa textilis (manila henep).
f) Famili Orchidaceae. Contohnya adalah Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), Dendrobium phalaenopsis (larat).
g) Famili Arecaceae. Contohnya adalah Cocos nucifera (kelapa), Arenga pinata (aren), Areca catechu (pinang), Elais quineensis (kelapa sawit).
h) Famili Areceae. Contohnya adalah Colocasia esculenta (talas), Xanthosoma violaceum (bentul), Alocasia macrorhiza (sente). (http:/www.google.com: Tumbuhan Monokotil (Monocotyledonea), Monday, February 15, 2010, oleh Syiham Al Ahmadi)
6. Suku-suku pada tumbuhan monokotil :
- suku gramineae (rumput-rumputan)
Ciri-ciri : daun berbentuk pita dengan tulang daun sejajar . Daunnya melekat langsung pada batang,yaitu di tiap ruas batangnya. Bunganya berupa bulir dengan penyerbukan dibantu angin.
- suku palmae
Ciri-ciri : mempunyai batang yang tidak bercabang. Tulang daun menyirip, ada pula yang berbentuk kipas,bunganya berupa karangan atau tongkol,yang terletak diketiak daun atau ujung batang.
- suku orchidaceae (angrek-angrekan)
Ciri-ciri : sebagian besar hidup secara efipit atau menempel pada tumbuhan lain. Akarnya berupa akar rimpang dan mempunyai sel khusus yang berguna untuk menempel pada tumbuhan yang ditumpanginya. Daun orchidaceae berdaging dan tepinya rata-rata. Kelopak dan mahkota bunganya berjumlah tiga buah.
- suku musaceae (pisang-pisangan)
Ciri-ciri : daunnya bebentuk seperti lanset dengan tulang daun menyirip. Batangnya merupakan batang semu,sedangkan bunganya berupa karangan bunga yang terdiri atas banyak bunga. Buah pisang banyak mngandung vitamin a.
- suku zingiberaceae (jahe-jahean)
Ciri-ciri : mempunyai batang yang tumbuh dari rimpang. Daunnya mempunyai pelepah yang memeluk batang dan terletak berseling atau tersusun spiral. Contoh : jahe,lengkuas,kunyit,dll.

Senin, 03 Januari 2011

Sistem endokrin

BAB I PENDAHULUAN
I.Latar Belakang

Dalam tubuh manusia terjadi banyak proses Maupun hal-hal yang lainya yang terjadi secara sendirinya yang dikarenakan system dalam tubuh terjadi saling sambung menyambung atau berhubungan antara satu dengan yang lainya.dalam makala ini kami menyorot tentang kelenjar indrokin yang terdapat di bagian bagian organ manusia yang akan membantu proses metabolism dalam tubuh`dan kelenjar ini juga berkaitan dengan Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan

Uraian diatas mencoba untuk menjelaskan sebagian dari pembahasan dalam makalah mengenai susunan saraf otak, fungsi alat indera dan hormone dalam menunjang proses informasi manusia. Semoga dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap fungsi dan persepsi otak manusia secara umum.
Kelenjar Endrokin atau kelenjar buntu yang mengirimkan hasil sekresnya langsung kedalam darah yang beredar dalam jaringan.

II.Tujuan Penulisan

A. Untuk mengetahui penertian endokrin system endrokin
B. Untuk menetahui macam kelenjar endrokin dan fungsinya








BAB II
ISI
1.Pengertian Endokrin
Menurut pengertian buku Wikipedia bahasa Indonesia Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
2.Sistem endokrin:
Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler
Kelenjar endokrin mensekresi substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh darah. Sekresinya disebut : hormon. Hormon yaitu penghantar (transmitter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon.
• Derivat asam amino – dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari jaringan nervus medulla supra renal dan neurohipofise, contoh epinefrin dan norepinefrin
• Petide /derivat peptide – dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari jaringan alat pencernaan
• Steroid – dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari mesotelium, contoh hormon testes, ovarium dan korteks suprarenal.
• Asam lemak – merupakan biosintesis dari dua FA, contoh hormon prostaglandin
• Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh.
• Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh
3.Struktur sistem endokrin;
• Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal.
• Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah




4.Macam-macam Kelenjar Endrokin

Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh darah bercampur dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari:

1. Kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor pituitary glanrl) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak.
Hipofisis (Yunani hypo, dibawah, + physis, pertumbuhan), atau Kelenjar Pituitaria, beratnya sekitar 0.5 gram, dan dimensi normalnya pada manusia sekitar 10 x 13 x 6 mm. Kelenjar ini berada di rongga tulang sphenoid—sella turcica—. Selama embriogenesis, hipofisis berkembang sebagian dari ectoderm oral dan sebagian lagi dari jaringan saraf. Komponen neural muncul sebagai sebuah evaginasi dari dasar diencephalon dan tumbuh ke arah caudal sebagai batang tanpa melepaskan diri dari otak.
Karena berasal dari dua sumber, hipofisis sebenarnya terdiri dari dua kelenjar yang bersatu secara anatomis tapi mempunyai fungsi yang berbeda:


2. Kelenjar tiroid (thyroidglanrl) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan.
Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisDarah ke kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang pertama arteri external carotid(ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke bahagian superior pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di belakang) arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf ini terpotong jika tidak berhati-hati.

Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh arteri inferior thyroid yang merupakan cabang daripada thyrocervical trunk(cabang daripada arteri subclavian). Dalam 3% populasi manusia, terdapat satu lagi arteri ke kelenjar tiroid, iaitu arteri thyroid ima.ma (pengeluaran tenaga)




3. Kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat kelenjar Tiroid.


Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak gondok) terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang menghasilkan hormon pada tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar ini menghasilkan hormon yang berfungsi “ mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh “.
• Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah:
1. mengatur metabilisme fosfor
2. mengatur kadar kalsium darah


4. Kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan.
5. Pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pancrea
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki fungsi utama yakni untuk menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Kalenjar pankreas terletak pada bagian belakang lambung dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Di dalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta, karena itu acapkali disebut pulau-pulau Langerhans.
Dinamakan Langerhans atas penemunya, Paul Langerhans pada tahun 1869. Setiap pulau berisikan sel beta yang berfungsi mengeluarkan hormon insulin. Dimana hormon insulin memegang peran penting dalam mengatur kadar glukosa darah.
6. Kelenjar kelamin (gonarl)laki di testis dan indung telur pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.
Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Manusia (pria) mempunyai dua testis yang dibungkus dengan skrotum.
Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37 °C).
Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster.
Hewan selain mamalia tidak memiliki testis di luar. Burung, yang mempunyai suhu tubuh yang tinggi, memiliki testis di dalam tubuhnya. Menurut teori para ahli, mereka menggunakan kantong udaranya untuk menjaga suhu optimal testis, namun pada penelitian berikutnya disebutkan bahwa testis burung berfungsi baik pada suhu tubuh. [1]
Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Ukuran testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis), cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli.
Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salh satu terletak lebih rendah dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan.
5.Fungsi sistem endokrin:
1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pd janin yang sedang berkebang
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Memelihara lingkungan internal optimal
5. Merangsang pertumbuhan jaringan








BAB III
PENUTUP DAN KESIMPULAN

1.1 Kesimpulan
Penulis menyimpulkan bahwa kelenjar enrokin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yag menghasilkan sekresinya langsung kedalam darah yang beredar dalm jaringan.kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hor mon,beberapa hasil dari endrokin menghasilkan hormone (hormone tunggal)disamping itu j8uga nenghasilkan lebih dari satu hormone atau hormn ganda ,misalnya kelenjar hifopise yang mengantur kelenjar lainya.

1.2 Saran
Sebagai saran dari penulis yang telah membuat makalah agama tentang kerukunan umat bergama adalah sebagai berikut:
1. Sebagi pembuat makalah kami harus tau dari mana sumber-sumber yang akan kami sajikan dalam makalah ini.
2. Sebagi pembuat makalah kami harus bersikap positif dan saling bekerja sama dalam pembuatan makah ini.
3. Sebagi pembuat dalam pembuatan makalah ini kami tidak luput dari kesalahan dan kami pun meminta san dan masukan dari pembaca.




DAFTAR PUSTAKA
www.Goglee;pdf.endrokin.com
Anatomi dan pisiologi untuk Mahasiswa keperawat
www.Struktur;image.blog
www.hewan;anatomi,biologi;blog.com

Dikotil

DICOTYLEDONEAE (TUMBUHAN BERBIJI BELAH)

Tumbuhan berbiji belah (tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil) adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama,memiliki sepasang daun lembaga (katiledon).Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehinggga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua.Secara klasik ,tumbuhan berbunga dibedakan menjadi dua kelompok besar , yaitu tumbuhan berkaping biji dua dan tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil).
Sejumlah sistem klasifikasi tumbuhan yang berpengaruh , seperti sistem Takhtajan dan sistem Cronquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida.Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran –aceae dalam nama Magnoliaceae dengan nama –opsida .kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai dalam sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledonae (kelas “tumbuhan berdaun lembaga dua” atau tumbuhan dikotil”).

CIRI-CIRI TUMBUHAN BIJI BELAH
Ciri – ciri morfologi:
1. Seperti namanya telah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini mempunyai lebaga dengan dua daun lembaga(berbiji belah)dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus
2. Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang) yang bercabang –cabang dan membentuk system akar tunggang
3. Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas
4. Duduk daun biasanya tersebar/berkarang , kadang-kadang saja berseling
5. Daun tunggal/majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu, jarang mempunyai pelepah,helaian daun bertulang menyirip / menjari
6. Pada cabang –cabang kesamping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada median dikanan iri cabang tersebut
7. Bunga bersifat ditetra atau pentamer



Ciri-ciri anatomi:
1. Baik akar maupun batang mempunyai cambium, hingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder.
2. Pada akar sifat radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal
3. Pada batang berkas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xylem disebelah dalam dan floem di sebelah luar, diantaranya terdapat cambium, jadi berkas pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.

Berdasarkan sifat-sifat pada bunganya , dicotyledonae dibedakan dalam 3 anak kelas:
1. Apetalae atau monochlamydeae.Bunga tanpa hiasan bunga atau amat sederhana
2. Dialypetalae.Ada hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota yang daun-daun mahkotanya bebas
3. Sympetalae. Seperti Dialypetalae tetapi daun-daun mahkota berlekatan.
Monochlamydeae dan Dialypetalae sering dijadikan satu dan disebut Choripetalae



KLASIFIKASI TUMBUHAN BIJI BELAH


1. MONOCHLAMYDEAE
Tumbuhan dengan batang berkayu yang berupa pohon-pohon maupun terna yang berbatang basah .Tidak memiliki hiasan bunga ,sehingga bersifat anemogam karena tidak mendapat kunjungan binatang.
1.1Fagales
Tumbuhan berkayu yang berumah satu dengan bunga yang anemofil. Daun tunggal, duduk berseling atau tersebar dengan daun-daun penumpu yang mudah gugur.
Bunga majemuk berupa bunga lada.Buah keras, mengandung satu biji yang seringkali tanpa endosperm.

 Betulaceae
Pohon-pohonan dengan daun tunggal, duduk tersebar dengan stipula yang lekas gugur.Bunga berkelamin tunggal.Bunga jantan berlekatan dengan daun pelindung,mempunyai 2-12 benang sari.Bunga betina dengan bakal buah yang beruang 2 dengan tangkai putik.Dalam tiap ruang terdapat satu bakal biji yang hanya mempunyai 1 integument.Buah berupa buah keras dengan satu biji tanpa endosperm.Contoh:Betula lenta L. Betula pendula Roth.(Betula alba).
 Fagaceae
Tumbuhan berkayu dengan daun tungggal yang tersebar dengan stipula yang lekas gugur.Bunga berkelamin tunggal.Buah kering terdapat dalam suatu badan yang menyerupai piala,yang dinamakan kupula,dari Fagaceae sering juga dinamakan Cupuliferae.Contoh fagaceae yang biasa digunakan sebagai “astringent”:Quercus alba L, Quercus velutina Lam, Quercus suber, Quercus robur, Quercus petrea, Castanea dentate(Mansh),Fagus sp.
1.2 Myricales
 Myricaceae
Semak ,daun tunggal,duduk tersebar,dalam duan terdapat sel-sel minyak.Bunga tersusun dalam bulir,berkelamin tunggal, tanpa tenda bunga.Buah berupa buah batu ,biji tanpa endosperm.Contoh:Myrica cerifera, Myrica pensylvanica
1.3 Junglandes
 Junglandaceae
Pohon –pohon dengan duduk daun yang tersebar dan kadang-kadang berhadapan.Daun majemuk menyirip ganjil,tanpa stipula, berbau sedap.Buah berupa buah semu yang menyerupai buah batu atau buah keras , biji tanpa endosperm.Contoh:Junglans cinerea L,Junglans regia L (sebagai obat obtipasi).
1.4 Salicales
 Salicaceae
Pohon-pohonan dengan daun tunggal yang duduk tersebar dan mempunyai daun penumpu.Bunga berkelamin tunggal tanpa tenda bunga.Buah berupa buah kendaga yang pecah dengan katup-katup.Contoh:Salix alba L,Salix discolor Muell,Salix nigra Marsh(bahan astringent),Populus candicans Ait dan Populus alba L (Sebagai stimulant dan ekspektorans dalam obat-obat batuk).
1.5 Piperales(sebangsa lada)
Tumbuhan yang berbatang basah ,kadang –kadang tumbuhan berkayu dengan daun tunggal.Bunga amat kecil.Tenda bunga tidak ada.Benang sari berjumlah 1-10 , bakal buah 1-4 apokarp atau sinkarp, masing-masing dengan 1 bakal biji yang atrop.Biji besar dengan lembaga yang kecil.(flora hal 163)
 Piperaceae
Tumbuhan berbatang basah , seringkali memanjat dengan daun tunggal yang duduknya tersebar atau berkarang. Kadang-kadana terdapat daun penumpu. Buah berupa buah batu,biji mempunyai endosperm maupun perisperm,dan selalu mempunyai sel-sel minyak.Contoh:Piper betle L.(sirih), Piper cubeba L (kemukus), Piper nigrum L.(lada), Piper longum L (cabe), Piper retroftractum Vahl (cabe).
1.6 Urticales
Tumbuhan berbatang berkayu dengan daun tunggal yang berdaun penumpu dan duduk tersebar.Bunga dalam bunga majemuk. Berkelamin tunggal , kecil, aktinomorf,tenda bunga berwarna hijau.Buahnya buah keras atau buah batu.Dalam epidermis daun ditemukan sistolit.
 Ulmaceae
Perdu yang tidak menghasilkan getah .Daun tunggal.daun penumpu lepas runtuh.Bunga dengan tenda bunga yang zigomorf, banci, atau berkelamin tunggal.Bakal buah menumpang , berung 1 dengan dua tangkai putik. Buahnya buah batu ,seringkali bersayap.Contoh:Ulmus fulva Michan

 Cannabinaceae
Terna yang berbau aromatis ,tidak menghasilkan getah ,dengan daun tersebar atau berhadapan .bunga berkelamin tunggal, berumah dua.Buahnya buah keras.Contoh:Cannabis sativa L. ,Humulus lupus L.,

 Urticaceae
Terdiri atas Terna dengan daun-daun yang berhadapan atau tersebar dengan daun-daun penunmpu yang tidak sama besar. Bunga berkelamin tunggal. Buahnya buah batu. Biji dengan Endosprem dan lembaga yang lurus. Contoh : Urtica urens L, Urtica dioica L.

 Moraceae
Tumbuhan berbatang berkayu menghasilkan getah. Daun tunggal duduk tersebar. Bunga telanjang dan berkelamin tunggal. Buah berupa buah keras, merupakn buah majemuk atau buah semu. Contoh : Artocarpus Integra (nangka), Morus albus(murbei), Ficus benjamina (beringin),Atocarpus champeden(cempedak). (biologi 1a hal 20)
1.7 Euphorbiales ( Tricoccae )
Tumbuhan dengan dengan habitusnya amat berbeda-beda. Bunga berkelamin tunggal. Buahnya buah kendaga.
 Euphorbiaceae (suku getah-getahan)
Perdu, berupa suku lenta, menghasilkan getah yang berwarna putih seperti susu. Daun tersebar, tunggal atau majemuk menjari. Bunga berkelamin tunggal. Buahnya buah kendaga, buah buni atau buah batu. Biji Endosperm yang besar dan lembaga di pusat. Contoh : Hevea berasilesensi M.A ( para ), Manihot utilissima, Pohl ( ubi kayu ) , Ricinus communis L. ( jarak ), Aleurites moluccana (kemiri).
1.8 Santalales
Tumbuhan berbatang berkayu, kadang-kadang hidup parasit, daun-daun tunggal. Bunga mempunyai tenda bunga.
 Santalaceae
Perdu. Hidup sebagai hemiparasit, daun tunggal, tersebar atau berhadapan. Bunga amat kesil, banci atau berkelamin tunggal. Buahnya buah batu dengan 1 biji yang tidak berkulit biji. Endosperm besar, berdaging. Contohnya Santalum album L(cendana), Oleum santali
 Loranthaceae(sebangsa benalu)
Hemiparasit dengan batang yang berkayu, daun tugngal, Berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga banci atau berkelamin tunggal , berumah satu atau dua , aktinimorf. Buahnya buah semu, dengan Endosperm dan lembaga yang mempunyai 3-6 keping biji.Contoh :Phoradendron Flavescens ( Pursh ), Viscum album L.(flora hal 169)
1.9 Polygonales
 Polygonaceae
Pohon – pohonan dengan daun tersebar. Bunga dengan tenda bunga, berkelamin tunggal atau banci, aktinomorf. Buahnya buah keras yang pipih atau bersegi 3. biji mempunyai Endosperm tetapi tanpa perisperm. Contohnya : Antigonon leptopus (air mata pengantin)
1.10 Caryophyllales ( Centrospermae )
Terna, Daun tunggal, tanpa daun penumpu. Bunga banci atau bunga berkelamin tunggal. Biji mempunyai perispora dan lembaga yang bengkok.
 Chenopodiaceae
Tunbuhan berbatang berkayu yang mengalami penebalan sekunder yang abnormal. Daun tunggal, tersebar, jarang berhadapan. Bunga kecil yang merupakan bunga majemuk, buahnya buah keras. Lembaga bengkok atau tergulung mengelilingi perisperm. Contohnya : Chenopodium ambrosioldes var anthelminticum ( L )
 Phytolaccaceae
Tumbuhan berbatang berkayu dengan daun – daun yang tersebar. Bunga majemuk. Biji mempunyai salut biji dengan perisperm yang bertepung yang di lingkari oleh lembaga yang bengkok.Contoh : Phytolacca Americana L.

 Caryophyllaceae
Setengah perdu dengan daun tunggal sempit yagn duduk berhadapan. Bunga majemuk. Buahnya buah kendaga atau buah buni, biji dengan perisperm dan lembaga yang bengkok. Contoh : Saponaria officianalis L. Herniaria glabra L. Herniaria hirsute L

DIALYPETALAE
Tenda yang utama ialah adanya hiasan bunga yagn ganda, yang terdiri atas kelopak dan mahkota yang tidak berlekatan yang kebanyakan lekas menarik perhatian.
1.Ranunculales
Tumbuhan berbatang kayu yang mempunyai kelenjar minyak atau tersusun tanpa kelenjar minyak. Daun umumnya tunggal tanpa daun penumpu. Bunga dengan tenda bunga. Bakal biji kebanyakan mempunyai endosperm dan kadang-kadang msih terdapat perisperm.
 Ranunculaceae
Tumbuhan berbatang kayu yang hanya berumur 1 tahun atau beberapa tahun. Daun tunggal atau majemuk yang duduk tersebar atau berhadapan. Bunga mempunyai Tenda bunga. Buahnya buah kurung , buah keras atau buah kuni. Biji dengan banyak endosperm dan lembaga yang kecil Contoh : Hydrastis Canadensis L(berkhasiat obat). Aconitum napellus L(umbinya berkhasiat obat). Delphinium staphisagria L(tanaman hias, biji berkhasiat obat).
 Beberidaceae
Terna yang berumur panjang . berbatang kayu . daun tunggal atau majemuk. Bunga majemuk, Buah kebanyakan buah buni. Biji mempunyai endosperm dan lembaga yang kecil, seringkali dengan selaput biji.Contoh : Podophyllum peltatum L.(berkhasiat obat)
 Menispermaceae
Tumbuhan membelit yang batangnya berkayu, daun tunggal yang berlekuk atau berbagi menjari, tanpa daun penumpu, bunga biasanya kecil. Dalam batang dan akar terdapat penebalan sekunder yang abnormal. Buahnya buah batu yang bengkok, biji dengan endosperm atau tidak . Contoh : Menispermum canadense L(tanaman hias)., Chondodendron tomentosum(menghasilkan obat).
 Monimiaceae
Tumbuhan kayu dengan daun-daun tunggal yang berhadapan. Bunga mempunyai Tenda bunga , berkelamin tunggal atau banci , aktinomorf atau zigomorf. Biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil. Contoh : Peumus baldus Molina (brguna dalam obat)
 Magnoliaceae
Pohon-pohonan , daun-daun tunggal. Bunga kebanyakan besar, aktinomorf, buahnya buah kurung , buah keras yang bersayap atau buah buni. Biji dengan lembaga yang kecil dan endosperm yang besar Contoh : Illicium religiosum siebald (buah beracun), Michelia alba (cempaka putih)
 Myristicaceae(sebangsa pala)
Tumbuhan berbatang kayu, daun tunggal duduknya tersebar. Bunga kecil, buah berdaging, membuka dengan 2 katup-katup. Biji dengan salut yang berdaging
endosperm yang terbelah, perisperm dan lembaga yang kesil.Contoh : Myritica Fragrans Houtt ( Pala ), Myristica argentea Warb. ( Asli Irian )
 Lauraceae
Tumbuhan berbatang kayu , daun tunggal yang duduknya tersebar atau berhadapan. Bunga dengan tenda bunga, banci atau berkelamin tunggal. Buah untuk sebagian diselubungi oleh sumbu bunga dan buluh tenda bunganya. Biji tanpa endosperm, lembaga mempunyai daun lembaga yang besar. Contoh : Cinnamomum zeylanicum Nees (penghasil kayu manis), Persea gratissima (alpukat), Cassytha filiformis (tali putri, parasit). (Taksonomi tumbuhan spermatophyta hal 178)
2. Rosales
Terna , perdu, maupun pohon-pohonan dengan daun tunggal atau majemuk. Bunga banci atau berkelamin tunggal.
 Rosaceae(keluarga mawar)
Tumbuhan berbatang kayu dengan daun-daun tunggal atau majemuk. Bunga aktinomorf, buahnya buah kurung atau buah kendaga , buah keras. Contoh :, Rosa gollica L(tanaman hias) .,Pyrus malus(apel), Prunus ceracus(ceri), Fragaria vesca (arbe). (taksonomi tumbuhan spermatophyta hal 199)
 Mimosaceae
Tumbuhan berbatang kayu dengan daun majemuk menyirip atau menyirip berganda yang duduknya tersebar. Buahnya buah polong , yang seringkali tidak pecah tetapi terbagi-bagi menurut sekat-sekat semuanya dalam satu bagian. Contoh : Mimmosa pudica (si kejut), Leucaena glauca(petai cina), Albizzia stipula(sengon).
 Fabaceae
Tumbuhan berbatang kayu , daun majemuk dengan duduk daun tersebar dan mempunyai daun penumpu. Bunga majemuk. Buahnya buah polong atau buah kurung. Contoh : Copaifera Officinalis L., Tamarindus indica L.(asam)
3 . Myrtales
Tumbuhan yang mempunyai habitus yang berbeda-beda , berbatang kayu. Daun tunggal. Bunga banci atau berkelamin tunggal . dalam batang sering terdapat Floem Interxiler ( berkas pengangkutan yang bikolaterial ).
 Myrtaceae(bangsa jambu)
Tumbuhan semak atau pohon-pohonan yang berbatang kayu , daun tunggal, bunga aktinomorf, banci. Buah berupa buah buni, buah keras, buah batu, biji dengan endosperm atau tidak. Contoh : Psidium Guajava L(jambu biji). Eugenia aquea (jambu air), Eugenia aromatic (cengkeh)
 Thymelaeaceae
Perdu atau pohon-pohon, bunga majemuk, aktinomorf. Buah bermacam-macam, biji dengan endosperm atau tidak.Contoh : Daphne mezereum L.
 Lythraceae
Tumbuhan berbatang kayu dengan daun tunggal yang kebanyakan duduk berhadapan. Bunga aktinomorf atau Zigomorf, banci.Contoh Lagerstroemia speciosa Pers (bungur, tanaman hias), Lawsonia inermis (pacar).
 Punicaceae
Semak atau pohon yang beduri. Daun tunggal , berhadapan atau tersebar, bertepi rata tanpa daun penumpu. Bunga aktinomorf, terpisah-pisah atau majemuk, banci. Buah berupa buah buni. Bangun bulat dengan taju-taju, di dalamnya penuh sengan biji yang mempunyai salut biji yang lunak, berair.Contoh : Punica granatum L.
4. Rhoeodales ( Brssicales )
Terna dengan daun-daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf atau Zigomorf.
 Papaveraceae
Terna dengan daun yang duduk terseebar, tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, buahnya buah kendaga, ada kalanya berupa buah keras. Biji dengan endosperm yang mengandung minyak dan lembaga yang kecil.Contoh : Popaver Somniferum L (penghasil candu) . Papaver rhoeas (berguna sebagai obat).
 Fumariaceaena
Terna atau kadang-kadang semak, menghasilka getah. Daun majemuk, bunga tersusun dalam bulir., buahnya buah kendoga beruang satu atau buah keras. Biji dengan banyak zat putih telur.Contoh : Dicentra Canadensis ( Goldie ) Walf., Dicentra cucullaria ( L .) Busch.
 Cruciferae
Terna annual atau berumur panjang, jarang berupa semak. Daun tunggal atau majemuk , duduknya tersebar atau berseling, bunga tersusun dalam tandan, tanpa braktea, banci, aktinomorf atau bilateral simetris. Buahnya buah lobak. Biji kebanyakan tanpa endosperm. Contoh : Brassica oleracea (kubis), Brassica chinensis (sawi putih), Rephanus sativus (lobak). (Taksonomi tumbuhan spermatophyta hal 234)
5. Parietales.
Tumbuhan berbatang kayu dengan daun yang duduk berhadapan atau tersebar, kebanyakan dengan daun penumpu. Bunga banci.

 Bixaceae
Pohon-pohonan atau perdu dengan daun yang tersebar, tunggal bertulang menjari yang mempunyai daun penumpu. Bunga besar, banci, aktinomorf. Buahnya buah kendaga . biji dengan endosperm dan kulit arinya berwarna merah. Contoh : Bixa orellana L.(tanaman hias)

 Violaceae
Tumbuhan yang berkayu,sering memanjat.Daun tunggal,tersebar, kebanyakkan mempunyai daun penumpu. Bunga aktinomorf atau zigomorf,banci atau berkelamin tunggal. Buahnya buah kendaga yang pecah membelah ruang,ada kalanya buah buni. Contoh :Viola tricolor L.

 Flacourtiaceae
Tumbuhan berbatang kayu. Daun tersebar atau berhadapan, tunggal atau berlekuk,daun penumpu kecil.Bunga banci atau berkelamin tunggal,aktinomorf.Buanhya buah buni atau buah kendaga.Biji dengan endosperm dan sering kali mempunyai selaput biji. Contoh: Hydnocarpus anthelminthica (penghasil minyak), Panguim edule Reinw (keluak). (Taksonomi tumbuhan spermatophyta hal 254).

 Passifloraceae
Tumbuhan berkayu,biasanya memanjat. Daun tunggal duduk tersebar. Bunga aktinomorf,banci atau berkelamin tunggal.Buahnya buah buni atau buah kendaga, biji dengan selaput biji dan endosperm. Contoh : Passiflora edulis (markisah). (Taksonomi tumbuhan spermatophyta hal 256)

 Caricaceae(bangsa papaya)
Pohon dengan daun tunggal yang tersebar.Daun majemuk atau berbagi menjari tanpa daun penumpu. Bunga aktinomorf,banci berumah dua atau poligam atau berkelamin tunggal. Buahnya buah buni,biji dengan endosperm. Contoh : Carica papaya L (papaya).

 Droseaceae
Terna atau semak kecil dengaan daun tersebar. Bunga aktinomorf,banci. Buahnya buah kendaga yang membuka dengan memecah ruang. Biji mempunyai endosperm dan lembaga yang kecil. Contoh : Drosera rotundifolia (pemakan serangga).

6.Guttiferales
Tumbuhan berbatang kayu,daun-daun duduk berhadapan dan bersilang. Bunga banci.Biji dengan endosperm yang tidak mengandung amilum. Dalam mesofil daun sering terdapat sel-sel spikular.
 Theaceae
Tumbuhan berbatang kayu, daun tersebar. Bunga aktinomorf,banci, atau berkelamin tunggal. Buahnya buah buni atau buah kendaga. Biji mempunyai endosperm atau tidak. Contoh : Camellia sinensis (teh China), Schima wallichii (puspa). (Taksonomi tumbuhan spermatophyta hal 266)

 Guttiferae
Pohon-pohon atau perdu yang mempunyai kelenjar-kelenjar resin dan minyak. Daun berhadapan.Bunga berkelamin tunggal,aktinomorf.buahnya buah buni,buah kendaga atau buah batu.Biji tanpa endosperm, sering dengan slut biji. Contoh: Hyperycum perforatum L (akar berguna sebagai obat-obatan). , Garcinia hamburyii Hook (getah berguna sebagai obat), (Taksonomi tumbuhan spermatophyta hal 268)

 Dipterocarpaceae
Tumbuhan berbatang kayu dengan daun tunggal yang tersebar dan mempunyai daun penumpu. Bunga aktinomorf,banci.Buah berisi 1 biji, kebanyakkan tidak membuka. Biji tanpa endosperm. Contoh : Dryobalanops camphora (kamfer borneo).

7. Malvales
Tumbuhan berbatang kayu dengan daun-daun tunggal yang duduknya tersebar. Bunga banci,aktinomorf.Alat-alat tumbuhan seringkali mempunyai rambut-rambut berbentuk bintang,dan dalam kortek dan teras seringkali terdapat sel-sel atau saluran –saluran lender.

 Stersuliaceae
Pohon mempunyai rambut-rambut berbentuk bintang atau bersisik, daun tunggal berlekuk atau majemuk menjari.Buah terpecah –pecah dalam bagian-bagian buah.Biji mempunyai endosperm. Contoh:Cola vera K Schum

 Buetneriaceae
Terna atau tumbuhan yang berbatang kayu, daun tunggal. Bunga aktinomorf,banci,atau berkelamin tunggal. Buahnya buah kendaga atau buah yang menyerupai buah buni. Contoh : Theobroma cacao L.

 Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Terna atau tumbuhan yang berbentuk batang kayu dengan daun tunggal dan mempunyai daunpenumpu. Bunga besar, banci,jarang berkelamin tunggal, aktinomorf. Buahnya buah kendaga atau buah kurungberganda.Biji kebanyakkan mempunyai endosperm. Contoh: Gossypium herbarium (kapas) , Hibiscus sabdarifa (rosella). (biologi 1a hal 20)

 Tiliaceae
Tumbuhan berbatang kayu.Daun tersebar, tunggal atau berlekuk dengan daun-daun penumpu.Bunga aklinomorf,banci,jarang berkelamin tunggal. Buah kendaga.Biji dengan endosperm . Contoh : Tilia cordata Mill, Tilia platyphllos Scrop


8. Gruinales
Terna dengan daun-daun tunggal atau majmuk yang tidak mempunyai kelenjar-kelenjar minyak. Daun penumpu sering terdapat. Bakal buah beruang 3-5. Dengan papan biji di sudut-sudut.
 Linaceae
Terna atau tumbuhan yang berbatang kayu. Daun tersebar. Bunga aktinomorf, banci. Buahnya buah kendaga atau buah batu. Biji mempunyai endosperm atau tidak.
Contoh : Linum usitalissimum
 Geraniaceae
Terna dengan daun-daun tunggal yang berlekuk, mempunyai daun penumpu, bunga banci, aktinomorf. Buahnya buah kendaga. Biji mempunyai endosperm.
Contoh : Geranium maculatum L., Pelargonium sp.

 Erythroxylaceae
Tumbuhan daerah tropika berupa pohon, perdu atau semak dengan daun yang tersebar. Daun tunggal, bunga banci, aktinomorf, buahnya buah batu, biji dengan endosperm dan lembaga yang lurus.
Contoh : Erythroxylon coca Lam, Erythroxylon novogranatense Hieron.

 Zygophyllaceae
Tumbuhan yang kadang-kadang berumur pendek, berbatang kayu dengan daun-daun majemuk menyirip. Berpasangan, dan mempunyai daun penumpu, bunga banci, aktinomorf, buahnya buah kendaga atau kurung berganda. Biji mempunyai endosperm atau tidak.
Contoh : Guajacum officinale L.(kayunya berkhasiat obat)

9. Polygalales
Tumbuhan berbatang kayu atau kadang-kadang berupa terna dengan daun tunggal yang tersebar. Bunga zigomorf, bakal buah beruang 1-3.

 Polygolaceae
Terna atau berbatang kayu, hidup sebagai saprofit, daun tunggal, duduk tersebar, bunga terpisah-pisah, banci atau berkelamin tunggal,zygomorf, buahnya buah kendaga, kadang-kadang bersayap. Biji sering berambut, mempunyai endosperm atau tidak.
Contoh : Polygala senega L.(berkhasiat obat)

10. Rutales
Tumbuhan berbatang kayu, daun majemuk. Dalam alat-alat vegetatifnya terdapat kelenjar minyak, balsam, atau resin. Bunga aktinomorf.
 Rutaceae(keluarga jeruk)
Tumbuhan berkayu. Daun tunggal atau majemuk yang duduk tersebar atau berhadapan. Bunga banci, aktinomorf atau zygomorf. Buah dan biji amat berbeda-beda, biji dengan lembaga yang besar. Contoh, Citrus limon (L) Buem, Citrus maxima (Burm) Merr (jeruk besar), Citrus medica L (jeruk kates), Citrus nobilis Lour (jeruk keprok). (flora hal 237)

 Simaroubaceae
Perdu atau pohon-pohonan dengan daun majemuk tanpa daun penumpu dan duduknya tersebar. Kelenjar-kelenjar minyak tidak terdapat. Bunga beraturan aktinomorf, kelopak berlekuk atau berbagai 3-7. Daun mahkota 3-7, benang sari 3-18, bebas. Bakal buah penumpag, reruang 2-5 atau terdapat 2-5 bakal buah tiap ruang. Buah dan biji bermacam-macam.Contoh : Quassia amara L (berguna sebagai obat)., Picrasma excels (sw.) pi (berkhasiat obat).

 Burseraceae
Perdu atau pohon-pohonan dengan saluran-saluran resin dalam gelamnya yang terjadi secara skizogen.Contoh : Commiphora sp. Div (menghasilkan mira)., Boswellia sp. Div (menghasilkan kemenyan).

 Meliaceae
Tumbuhan yang berbatang berkayu, jarang berupa terna, mempunyai kelenjar-kelenjar resin atau minyak.Contoh : Guarea rusbyi (Britt) Rusby.

11. Sapindales
Tumbuhan berbatang berkayu, kebanyakan dengan daun yang majemuk, jarak mempunyai daun penumpu. Dalam bagian-bagian vegetative tidak jarang terdapat ruang-ruang sekresi yang berisi semacam resin.

 Anacardiaceae
Tumbuhan berbatang berkayu dengan daun tunggal, majemuk menyirip gajil atau majemuk berbilang 3, tanpa daun penumpu, tersebar jarang berhadapan.Contoh : Anacardium occidetale L (jambu mete)., Mangifera indica L (mangga).

 Sapindaceae
Tumbuhan yang berbatang berkayu, termasuk diantaranya tumbuhan memanjat yang mempunyai alat-alat pembelit.Contoh: Schlechara oleosa Mur (kesambi), Sapindus rarak D.C (bahan cuci tradisional untuk kain batik), Nephelium lappaceum L (rambutan), Nephelium mutabile BI (kapulasan).
 Aceraceae
Pohon-pohonan atau perdu dengan daun-daun yang berhadapan : tunggal, berlekuk, atau majemuk menyirip tanpa daun penumpu. Acer saccharum (penghasil gula)

 Hippocastanaceae
Pohon-pohonan dengan daun majemuk menjari beranak daun 5-9 yang duduknya berhadapan.Contoh : Aesculus hippocastanum L.

12. Rhamnales
Kebanyakan terdiri atas tumbuhan berbatang berkayu, daun tunggal, atau majemuk, bunga kecil berwarna hijau, banci atau berkelamin tunggal,aktinomorf.

 Rhomnaceae
Umumnya tumbuhan berkayu, jarang berupa terna, kadang-kadang memanjat.Contoh : Rhamnus purshiana D.C., Rhamnus californica eschsch, Rhsmnus frangula L.

13. Celastrales
Umumnya terdiri atas tumbuhan berbatang berkayu dengan daun-daun tunggal yang mempunyai daun penumpu atau tidak dan bunga kecil berwarna putih atau kehijau-hijauan.

 Aquifoliacea
Tumbuhan berbatang berkayu dengan daun-daun tunggal dengan daun penumpu atau tidak dan duduknya tersebar.Contoh : Llex paraguariensis St. Hil.

14. Apiales (umbelliflorae)
Kebanyakan terdiri atas terna, jarang berupa tumbuhan yang berbatang berkayu, daun tunggal atau majemuk tanpa daun penumpu.

 Piaceae (umbelliferae)
Terna berumur pendek atau panjang, dengan batang berongga sebelah dalam dan beralur tau berigi membujur pada permukaannya.Contoh : Coriandrum sativum L (ketumbar), Cuminum cyminum L (jintan), Apium graveolens L (seledri).


SYMPETALAE

Seperti namanya telah menunjukkan, tanda yang utama dari tumbuhan yang tergolong dalam anak kelas ini ialah terdapatnya daun-daun mahkota yang berlekatan satu sama lain.


2.1.Ericales

Dalam ordo ini termasuk tumbuhan yang sebagian besar berbatang berkayu, kebanyakan berupa perdu dengan daun-daun tunggal yang kaku mengulit tanpa daun penumpu.

 Ericaceae
Tumbuhan berbatang berkayu, seri berupa perdu, daun tersebar, berhadapan atau berkarang, tanpa daun penumpu.Contoh : Arctostophlos uva-ursi (L), Gaultheria procumbens L, Chinaphila umbellata.

2.2 Primulales
Terna, semak-semak ,atau pohon –pohon dengan daun tunggal .Bunga aktinomorf, berkelamin tunggal atau banci, daun mahkota hamper selalu berlekatan. Biji kecil, mempunyai endosperm dan lembaga yang lurus.
Suku primulales: Theophrastaceae, Myrsinaceae, Primulacea
3.2Plumbaginales
 Plumbaginaceae
Semak kecil atau terna , daun tunggal, duduknya tersebar atau merupakan rozet akar . Bunga majemuk ganda , banci, aktinomorf. Buahnya buah kendaga atau buah keras. Biji mempunyai endosperm. Plumbugo indica (obat rematik)
3.3 Ebenales
Pohon-pohonan dengan daun tunggal yang duduk tersebar. Bunga banci, aktinomorf,berkelamin tunggal.Biji dengan endosperm yang terbentuk secar a selular, lembaga lurus atau sedikit bengkok.
 Sapotaceae
Semak atau pohon-pohonan ,daun tunggal , kaku mengulit, tanpa daun penumpu, duduknya tersebar, berseling atau berhadapan. Bunga banci , aktinomorf. Buahnya buah buni atau buah yang berkayu tidak membuka . biji dengan endosperm atau tidak. Contoh: Palaquium gutta Burck (penghasil getah perca), Archras zapota L (sawo manila).

 Styracaceae
Pohon atau perdu dengan bunga tunggal yang tidak mempunyai daun penumpu dan duduknya tersebar. Bunga banci, aktinomorf. Buahnya bermacam-macam. Biji mempunyai endosperm. Contoh: Styrax benzoin (pengahasil kemenyan).


TETRACYCLIDAE
1.Ligustrales
Bangsa ini hanya memuat satu suku yaitu Contortae.Tumbuhan yang tergolong dalam bangsa ini tidak mempunnyai berkas pengangkutan yang bikolateral seperti Contortae umumnya.
 Oleaceae
Pohon-pohon atau perdu , berupa semak-semak kecil atau terna, daun tunggal atau majemuk menyirip.Buahnya buah kendaga yang membuka dengan membelah ruang. Biji mempunyai endosperm atau tidak. Contoh : Olea eropaea Lin, Fraxinus ornus L., Chionanthus virginicus L.

2. Contortae (Apocynales)
Tumbuhan terna, perdu atau pohon-pohonan, daun tunggal yang duduk berhadapan .Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf,Biji dengan endosperm yang terbentuk secara nuclear.Dari segi anatomi yang karakteristik ialah adannya floem intrasilar (berkas pengangkutan yang bikolateral.

 Loganiaceae
Tumbuhan berbatang kayu atau terna yang mempunyai floem inntrasilar dengan daun tunggal . Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf. Buahnya buah kendaga, dapat pula buah buni atau buah batu.Biji dengan endosperm yang terbentuk secara nuclear. Contoh:Gelsemium sempervirens (L) , Spigelia marilandica L.

 Gentianaceae
Terna yang berumur 1 tahun atua lebih, jarang berupa semak,daun tunggal berhadapan.Bunga majemuk,, aktinomorf,banci, berkelamin tunggal. Buahnya buah kendaga berkatup dua atau buah kurung.Biji dengan endosperm. Contoh: Centaurium umbellatum Gill, Gentiana lutea L.

 Apocynaceae
Tumbuhan berbatang kayu, seringkali memanjat.Daun tunggal.Bunga banci ,aktinomorf.Biji dengan sedikit endosperm.Dari segi anatomi tumbuhan dari suku ini memperlihatkan saluran-saluran getah yang hanya terdiri atas 1 sel saja.Contoh: Apocynum cannabium L.

 Asclepiadaceae
Tumbuhan berbatang basah atau berkayu ,seringkali membelit.Daun tunggal.Bunga banci, aktinomorf. Buahnya buah kurung ganda dengan banyak biji yang mempunyai endosperm.Contoh :Marsdenia cundurango Reiel f, Asclepias tuberculosa L.

3. Solanales
Tumbuhan terna , jarang berbatang kayu.Daun tunggal,tanpa daun penumpu duduknya tersebar atau berhadapan. Bunga banci , aktinomorf atau zigomorf. Bakal buah menumpang. Dalam tiapruang terdapat 1 bakal biji yang hanya mempunyai 1 integument saja.
 Convolvulaceae
Tumbuhan berbatang kayu, tumbuhan membelit,ddaun tunggal,tanpa daun penumpu ,duduknya tersebar,Bunga banci, aktinomorf.Buahnya buah kendaga.Biji dengan endosperm.Tumbuhan ini seringkali mempunyai saluran getah yang beruas. Contoh: Ipomoea batatas (ketela rambat), Ipomoea reptans (kangkung). (biologi 1a hal 20)

 Hydropphyllaceae
Terna berumur pendek atau panjang dengan daun yang tersebar atau berhadapan. Daun tunggal atau berbagi, tanpa daun penumpu. Bunga banci,aktinomorf,tersusun dalam bunga bercabang seling.Buahnya buah kendaga.Biji mempunyai endosperm. Contoh : Eriodictyon califormicum.

 Boraginaceae
Terna yang berambut kasar dan kaku, daun tunggal tersebar,tanpa daun penumpu.Bunga banci,aktinomorf atau zigomorf,dan bunga majemuk.Buahnya terpisah-pisah dalam 4 bagian buah yang masing-masing merupakan suatu buah keras. Contoh : Alkana tinctoria Tausch, Borago officinalis L.

 Salonaceae(bangsa terong-terongan)
Terna yang berbatang basah. Daun tunggal atau berbagi, duduknya berseling atau tersebar dan terkadang karena adany pergeseran tempat,daun kelihatan berpasangan.Bunga aktinomorf atau zigomorf, banci.Buahnya buah kendaga atau buah buni.Biji mempunyai endosperm.Contoh:Solanum nigrum L. , Capsicum annum L. , Nicotiana tabbacum L. (flora hal 360)

 Verbenaceae
Perdu, terkadang pohon-pohonan, duduk daun bersilang/berhadapan.Daun tunggal,tanpa daun penumpu ,bunga majemuk, aktinomorf, seringkali zigomorf.Contoh:Verbena hastate L.

 Labiatae
Terna yang mempunyai geragih yang dapat meluas kemana-mana,dapat berupa semak atau pohon.Batang segi empat.Daun berseling/berhadapan, kebanyakan bertangkai.Bunga majemuk berupa tandan dan bulir.Buahnya seperti buah batu.Biji mempunyai endosperm atau tidak.contoh:Oscimum basillicum (kemangi), Orthosiphon spicatus (kumis kucing). (biologi 1a hal 20)

 Scrophulariaceae
Terna, semak-semak, batang silindris atau segi empat.Dauntersebar atau berhadapan, tunggal atau berbagi,tidak mempunyai daun penumpu seringkali berambut.Bunga berupa tandan,banci,zigomorf atau tidak beraturan.Buahnya buah kendaga atau buah buni.Biji mempunyai endosperm .Contoh:Digitalis purpurea L. , Digitalis lanata Ehrh.

 Pedaliaceae
Terna dengan rambut-rambut kelenjar yang mengeluarkan lender.Daun bagian bawah batang berhadapan, tunggal atau majemuk, tersebar. Bunga zigomorf,banci.Buahnya buah kendaga atau buah keras.Biji mempunyai endosperm tipis .Contoh: Sesamum indicum L.

 Plantaginaceae
Terna atau tumbuhan semak-semak kecil dengan daun-daun yang tersebar atau tersusun dalam rozet akar, jarang berhadapan, tunggal, tanpa daun penumpu. Bunga dalam bulir atau terpisah-pisah, aktinomorf,banci atau berkelamin tunggal. Buahnya buah kendaga atau buah keras. Biji mempunyai endosperm. Contoh : Plantago psyllium L. , Plantago indica L.
4.Rubiales
Tumbuhan berbatang kayu atau terna dengan daun-daun tunggal atau majemuk yang duduk bersilang / berhadapan. Bunga majemuk , banci , aktinomorf. Bakal buah tenggelam.
 Rubiaceae
Tumbuhan berbatang kayu atau terna dengan daun tunggal yang mempunyai daun penumpu , duduknya daun berseling atau berhadapan. Bunga bongol, aktinomorf atau zigomorf, banci, berkelamin tunggal. Buahnya bermacam-macam, jarang berunng 1. Biji mempunyai endosperm. Contoh : Coffea Arabica (kopi).

 Caprifoliaceae
Terna atau semak-semak berbatang kayu . daun berhadapan, tunggal atau majemuk . Bunga zigomorf atau aktinomorf, banci . Buahnya buah buni atau buah batu. Biji mempunyai endosperm.Contoh : Sambucus Canadensis L. , Viburnum prunifolium L.

 Valerianaceae
Terna, jarang berupa semak atau semak kecil, bersifat sukulent, akar rimpang yang merayap. Daunnya dimorfisme. Daun tunggal denngan tangkai melebar, berbagi dalam, tidak mempunyai daun penumpu. Bunga tidak beraturan , banci atau berkelamin tunggal. Buahnya buah keras atau buah kurung. Biji tanpa endosperm. Contoh: Valeriana officinalis L.
5.Cucurbitales
 Cucurbitaceae(bangsa mentimun)
Terna ynang berumur 1 tahun, berupa semak dan berumur panjang seringkali mempunyai akar yang membengkok seperti umbi,batngnya seringkali beralur dan bergerigi, tidak jarang mempunyai rambut-rambut yang kasar, terkadang memanjat dengan alat-alat pembelit.Daun tersebar, tunggal, bertepi rata sampai berbagi dalam atau majemuk menjari , tanpa daun penumpu. Bunga aktinomorf, berkelamin tunggal, berumah satu atau dua. Bunga majemuk berupa tandan atau bulir. Buahnya buah buni, adapula buah yang mempunyai kulit yang kuat dan mengandung banyak biji.Biji tanpa endosperm. Contoh:Cucumis sativus (mentimun). , Cucurbita moschata L (labu). (flora hal 394)
6. Synandrae
Terna, daun tunggal, berhadapan atau tersebar. Bunga majemuk, aktinomorf atau zigomorf. Biji dengan endosperm yang terjadi secara selular.
 Campanulaceae
Terna, semak-semak kecil, daun tersebar, tunggal. Bunga aktinomorf atau zigomorf, kebanyakan banci. Buahnya buah kendaga,, terkadang buah buni. Biji mempunyai endosperm.Contoh : Lobelia inflate L

 Compositae (Asteraceae)
Terna atau semak –semak . Daun tersebar atau berhadapan, tunggal, bertoreh dalm. Bunga dalam bunga cawan atau bunga bulir yang pendek dengan suatu pembalut yang merupakan persekutuan bagi semua bunga. Bunga aktinomorf atau zigomorf,banci atau berkelamin tunggal. Buahnya buah keras berbiji 1 atau buah kurung, tidak mempunyai endosperm, adanya buluh-buluh getah yang beruas-ruas, kelenjar –kelenjar minyak, terdapatnya inulin sebagai pengganti amilum. Contoh: Helianthus annus (bunga matahari), Tagetes erectus (kenikir)






MANFAAT TUMBUHAN BIJI BELAH
1. Menghasilkan berbagai sumber energy pangan bagi manusia dan ternak dari padi,gandum, jagung, sorgum,tebu misalnya suku rumput-rumputan (Gramineae)
2. Sumber protein nabati dan sayur-sayuran dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, racun) misalnya suku polong-polongan (Fabaceae)
3. Penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan misallnya suku nilam-nilaman (Labiate)
4. Penghasil rempah-rempah misalnya suku sirih-sirihan (Piperaceae)
5. Penghasil buah-buahan misalnya suku jeruk-jerukan (Rutaceae),mawar-mawaran (Rosaceae), jambu-jambuan (Myrtaceae)
6. Pendukung penting masyarakat agraris daerah tropika misalnya suku pinang-pingan (Palmae)
7. Penghasil bumbu misalnya suku bawang-bawangan (Alliaceae)
8. Penghasil sayuran misalnya suku terong-terongan (Solanaceae), suku labu-labuan (Cucurbitaceae),suku sawi-sawian (Cruciferae). (www.google.com)

Angiospermae

Angiospermae.
1. Sejarah Angiospermae
Sejarah penemuan Angiospermae tidak terlepas dari penemuanRobert Brown pada tahun 1827 karena, Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690) bagi seluruh tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan dipertentangkan dengan Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah achene atau berkarpela terbelah. Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap sebagai biji dan "terbuka". Kedua istilah ini dipakai oleh Carolus Linnaeus dengan pengertian yang sama tetapi digunakan sebagai nama-nama dari kelas Didynamia.
Ketika Robert Brown pada tahun 1827 menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka (tak terlindung) pada sikas dan tumbuhan runjung, ia memberikan nama Gymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini. Tahun 1851 Wilhelm Hofmeister menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada kantung embrio dari tumbuhan berbunga (penyerbukan berganda). Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga sekarang.
2. Pengertian Angiospermae.

Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio yang berarti bunga dan spermae yang berarti tumbuhan berbiji, jadi Angiospermae adalah tumbuhan berbiji yang tertutup tertutup. Mengapa dikatakan tumbuhan berbiji tertutup, karena bijinya selalu diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun-daun buah yang disebut dengan bakal buah. Kemudian bakal buah beserta bagian-bagian lain dari bunga akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang telah menjadi biji tetap terdapat di dalamnya. Tumbuhan biji tertutup memiliki jumlah spesies lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan berbiji terbuka, karena anggota Angiospermae mencakup sekitar 300 famili dan lebih dari 250.000 spesies. Tumbuhan ini banyak ditemukan di semua daratan dunia ini. Ada banyak factor yang menentukan sehingga angiospermae terdapat di mana-mana. Di antaranya adalah
1. mampu beadaptasi dan bereproduksi di segala lingkungan
2. membentuk buah, bunga dan biji.

Angiospermae terdiri atas satu divisi yaitu Anthophyta (tumbuhan berbunga) yang merupakan 80% tumbuhan saat ini. Divisi ini dibedakan atas 2 kelas yaitu tumbuhan monokotil/ magnoliopsida (sekitar 65.000 spesies) dan tumbuhan dikotil/ liliopsida (sekitar 170.000 spesies). Tumbuhan dikotil dan monokotil dibedakan atas beberapa hal, antara lain: struktur biji (jumlah kotiledon), struktur bunga, distribusi berkas pembuluh pada batang, dan struktur akar.


Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan tumbuhan berbiji terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada bijinya yang tersusun oleh keping lembaga (kotyledon). Keping lembaga pada tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua kelompok tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping dua (Dicotyledonae).

3. Ciri-ciri Angiospermae

Ciri-ciri Angiospermae memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah, mempunyai bunga sejati, umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba. Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda. Tumbuhan Angiospermae merupakan tumbuhan berkayu dan juga terdiri dari tumbuhan yang berbatang basah, jika diferensiasi lebih lanjut nampak dari adanya trakea dalam xilem dan sel-sel pengiring dalam floem. System perakaran pada tumbuhan jenis ini ada yang berakar serabut adapula yang berakar tunggang.

Jenis batang pada tumbuhan berbiji tetutup ini sangat berfariasi yaitu ada yang bercabag-cabang ada pula yang tidak bercabang. Pada daun, kebanyakan berdaun lebar, tunggal, atau majemuk dengan komposisi yang beraneka ragam, demikian pula pada pertulangannya.

Pada bunga, pada tumbuhan berbiji tertutup ini mempunyai organ yang benar-benar merupakan bunga menurut pengertian kita sehari-hari. Tumbuhan ini memiliki bunga yang sesungguhnya yang terdiri dari mahkota bunga, kelopak bunga, putik, dan benang sari, tetapi adapula bagian-bagian bunga pada golongan ini dapat lengkap dan dapat tidak. Bunga ada, tersusun dari sporofil ditambah bagian-bagian lain misal perluasan bunga. Makrosporofil membentuk badan yang disebut putik dengan bakal biji didalamnya sedangkan makrosporofil dan mikorsporofil terpisah atau terkumpul dalam satu bunga.

Cara penyerbukan pada tumbuhan jenis ini sangat bermacam-macam caranya ada yang dibantu oleh angin yang menerbangkan serbuk sari dan adapula yang dibantu dengan bantuan serangga dan lain-lain. Serbuk sari tidak langsung jatuh pada bakal biji melainkan jatuh pada kepala putik dan jarak waktu pada penyerbukan sampai dengan pembuahan relatif lebih pendek dibandingkan dengan tumbuhan berbiji telanjang. Sel kelamin jantan berupa inti seperma (inti generatif) yang tidak bergerak aktif.

Susunan anotomi akar dan batang ada yang berkambium ada pula yang tidak, ada yang berpenebalan sekunder ada yang tidak. Berkas pembuluh pengangkutan ada yang kolateral terbuka adapula yang kolateral tertutup, dan adapula yang bikolateral. Pada Xilem terdiri dari trakea dan trakeida, sedangkan Floem dengan sel-sel pengiring.

Dari pengertian dan pemahaman diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tumbuhan berbiji tertututup ini berdasarkan sifat dan ciri-cirinya dapatdisimpulkan bahwa struktur dan sususnan bagian bagian organ tumbuhnya sangat kompleks dan berfariasi.

4. Pembentukan gamet pada Agiospermae

a. Pembentukan Gamet Jantan

Pembentukan serbuk sari terjadi di dalam kantung serbuk. Di dalam kantung serbuk terdapat banyak sel induk butir serbuk yang diploid. Sel induk butik serbuk ini kemudian akan membelah secara meiosis menjadi 4 sel butir serbuk (mikrospora) yang haploid. Seperti pada bagan berikut:



SEL INDUK BUTIR SERBUK (DIPLOID)
¯ Membelah secara Miosis
EMPAT SEL BUTIR SERBUK (HAPLOID)
¯
Masing-masing inti butir serbuk membelah secara mitosis

SATU INTI VEGETATIF DAN SATU INTI GENERATIF

b. Pembentukan Gamet Betina.

Gamet betina dibentuk di dalam bakal biji (ovule) atau kantung lembaga. Pada bagian ini terdapat sel induk megaspora (sel induk kantug lembaga) yang diploid. Sel ini akan membelah secara meiosis dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 4 sel yang haploid. Tiga sel akan mereduksi dan lenyap tinggal satu yang berkembang. Selanjutnya, sel ini membelah secara mitosis 3 kali dan terbentuklah 8 sel. Dari sel yang berjumlah 8 ini, 3 sel akan bergerak menuju arah yang berlawanan dengan mikropil, 2 sel lainnya menjadi kandung tembaga sekunder, dan 3 sel terakhir menuju ke dekat mikropil. Dari 3 sel (yang menuju dekat mikropil) yang terakhir ini dua menjadi sinergid dan satu sel lagi menjadi sel telur. Dalam keadaan seperti ini kandung lembaga sudah masak dan siap untuk dibuahi. Putik yang sudah masak biasanya mengeluarkan cairan lengket pada ujungnya yang berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari.




5. Proses Penyerbukan dan Pembuahan

Þ Satu inti sperma membuahi sel telur.
Þ Sampai di mikropil, inti vegetatif mati.
Þ 2 inti sperma .
Þ Inti generatif membelah.
Þ Membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga).
Þ Menempel pada kepala putik ÞButir serbuk/serbuk sari embrioÞ. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga endosperma (makanan cadangan bagi embrio).

Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.

Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :
1. Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)
2. Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas:
a. Apogami : embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.
b.Partenogenesis : embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.

c. Embrio adventif : merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.


Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.








6. Faktor yang membantu penyerbukan dan pembuahan.

A. Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 yaitu:

a. Autogami (penyerbukan sendiri)
Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
b. Geitonogami (penyerbukan tetangga)
Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).
c. Alogami (penyerbukan silang)
Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.

Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin terjadi autogami. Penyebabnya adalah sebagai berikut :
a. Dikogami : Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:
1. Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya ....(protandri). Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung


2. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari ....(protogini)

b. Didesious : Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisah
Contoh : salak dan melinjo (Gnetum Arremon)

c. Heterostili : Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh.
Contoh : kopi, kina dan kaca piring.

d. Herkogami : Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik.
Contoh : vanili

B. Penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai perantara :
a. Perantara angin disebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan kering.
Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.
b. Perantara air disebut hidrogami.
Contoh : pada tanaman air.
c. Perantara hewan disebut zoogami.
entomogamiÞBila serangga
ornitogamiÞburung
malakogamiÞsiput
kiroptorogamiÞkelelawar
d. Perantara manusia disebut antropogami.
Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.

7. Pengelompokan Agiospermae.

Agiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) dapat dibagi kedalam dua kelas yaitu kelas Monocotyledoneae dan kelas Dicotyledoneae.
a. Monocotyledoneae
Mempunyai biji berkeping satu, berakar serabut, batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. Umumnya tidak bercabang. Akar dan batang tidak berkambium. Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
b. Dicotyledoneae
Mempunyai biji jumlah kepingnya dua, berakar tunggang, batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil. Batang bercabang, akar dan batang berkambium. Contohnya: Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet)
Tumbuhan berbiji berkeping dua terdiri dari :
1. Suku Getah Getahan (Euphorbiaceae)
2. Suku kacang kacangan (Papilionaceae)
3. Suku terung terungan (Solanceae)
4. Suku polong polongan (leguminoceae)
5. Suku jambu jambuan (Myrtaceae)



















8. Ciri-ciri dan perbedaan Agiospermae.
Ciri-Ciri dan Perbedaan pada tumbuhan Agiospermae berdasarkan pengelompokannya yaitu Tumbuhan Monokotil dan Dikotil.
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki:
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada cambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
ANGGIOSPERMAE

DAFTAR PUSTAKA

http//www.Googe, Wikipedia-bahasa-Indonesia,ensiklopedia-bebas
http//www.Google.com/angiospermae/…/tumbuhan-bunga/tumbuhan-berbiji-tertutup

Riana,Yani dkk, 2009, Biologi 1 SMA dan MA kelas X, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 178- 185.

(http//www.Google.com/angiospermae/tumbuhan-bunga/cirri-ciri Angospermae)

Tjitro soepomo, 1994, Gembong

Amien,Aohammad. 1994. Biologi SMU Jakarta: Depdikbud – PN Balai Pustaka

Spermatophyta

Tumbuhan yang tergolong dalam divisi ini merupakan golongan dari alam tumbuhan yang mempunyai tingkatan perkembangan yang paling tinggi, dan telah menghasilkan biji, dari itu disebut tumbuhan biji (Spermatophyta). Biji itu berasal dari suatu alat yang disebut bunga, dari itu Spermotophyta juga dinamakan tumbuhan yang berbunga atau Anthophyta. Karena pada golongan ini diketahui lebih dulu cara-cara pembuahan, sedang dari golongan lain tidak atau belum diketahui, hinggga oleh ahli-ahli dulu (Eichler) golongan ini dinamakan tumbuhan dengan perkawinan yang terbuka atau Phanerogamae.
Mengenai alat yang karakteristik baginya adalah bunga tadi ada pendapat yang berbeda:
1. Bunga dianggap merupakan suatu alat yang homolog dengan kumpulan sporofil (daun pakis yang mengandung Sporangium).
2. Bunga adalah metamorphosis dari tunas yang bertugas untuk penyelenggaraan pembiakkan secara seksual,
Sehingga daun-daun pada tunas itu lalu berubah bentuk, warna, sifatnya, sehingga sesuai dengan tugas yang dipikulnya itu.
Alat yang kita namakan bunga itu pada umumnya dapat dibedakan dalam:
- Tangkai bunga yang pada ujungnya biasanya melebar menjadi dasar bunga,
- Hiasan bunga, yang biasanya terdiri atas kelopak dan mahkota. Jika kelopak dan mahkota mempunyai bentuk dan warna yang sama kita sebut: tenda bunga,
- Benang sari, yang dianggap homolog dengan mikrosporofil yang terdiri atas tangkai sari dan kantong sari (sporangium) dan merupakan alat kelamin dan menghasilkan serbuk sari (mikrospora),
- Putik (makrosporofil) yang merupakan alat kelamin , yang menghasilkan bakal biji (makrosporangium) dengan kantong lembaga (makrospora) di dalamnya.
Bunga yang hanya mempunyai salah satu alat kelamin saja, atau benang sari atau putiknya disebut: berkelamin tunggal atau Uniseksualis yang mempunyai kedua-duanya disebut bunga banci (“hermafroditus”).
Jika bunga yang berkelamin tunggal terdapat pada satu tumbuhan kita katakana tumbuhan itu berumah satu, jika masing-masing terdapat pada tumbuhan yang berlainan, kita namakan: berumah dua. Kalau suatu tumbuhan mempunyai bermacam-macam bunga pada satu individu kita namakan poligam.
Pembiakan generative pada Spermatophyta melalui dua tingkatan:
1. Penyerbukan (persarian) yaitu pemindahan serbuk sari ke putik,
2. Pembuahan, kawinnya inti sperma dengan sel telur.
Pada Spermatophyta sebenarnya ada pula pergantian keturunan, tetapi protalium amat tereduksi. Protalium berupa buluh serbuk, yang menghasilkan dua inti sperma.1 Protalium berupa kantong lembaga dengan sel telurnya, Zigot dengan bakal bijinya nanti akan merupakkan biji dengan lembaganya yang terdapat dalam bagian putik yang disebut bakal buah yang akhirnya akan menjadi buah. Dalam pembentukan buah seringakali salambil bagh satu bagian bunga masih ikut mengambil bagian.
Penyerbukan pada Spermatophyta dapat berlangsung dengan berbagai cara:
- Dengan perantaraan angin (anemofili),
- Dengan perantaraan serangga (entomofili),
- Dengan perantaraan burung (ornitofili),
- Dengan perantaraan kelelawar (khiropterofili),
- Dengan perantaraan air (hidrofili).
Selanjutnya kita membedakan pula:
- Penyerbukan sendiri (autogami), serbuk sari berasal dari bunga itu sendiri, dan jika berlangsung sebelum bunga mekar disebut: Kleistogami,
- Penyarbukan tetangga, (geitonogami), swerbuk sari dari lain bunga tetapi masih dari satu tumbuhan,
- Penyerbukan silang (allogami), serbuk sari dari bunga pada tumbuhan lain,
- Penyerbukan bastar, serbuk sari berasal dari tumbuhan yang berlainan jenis saja.
Disamping membiak generatif dengan alat yang kita sebut biji itu, Spermatophyta dapat pula membiak vegetatif. Pembiakan Vegetatif dapat di bedakandalam dua golongan:
1. Vegetatif menurut kehendak alam misalnya:
- Anakan
- Bulbil
- Stolo
- Umbi, dan lain-lain
2. Vegetatif karena buatan manusia, misalnya:
- Setek
- Cangkokan, dan lain-lain.

CIRI-CIRI UMUM SPERMATOPHYTA

1. Struktur perkembangan yang khas adalah biji yang dihasilkan oleh bunga ataupun runjung.
2. Kormophyta: sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
3. Tracheophyta: sudah mempunyai pembuluh angkut berupa xilem dan floem.
4. Pada hakekatnya tumbuhan biji memiliki tumbuhan hijau (klorofil), hanya beberapa spesies yang tidak memilikinya sehingga bersifaat parasit.
5. Ada yang bersifat sporofit yang mendapatkan makanan dari bahan-bahan organic.
6. Sebutan lain untuk tumbuhan berbiji
- Anthophhyta (tumbuhan berbunga)
- Phanerogame (tumbuhan yang pekawinannya terlihat.
- Embriphyta lifonogama (tumbuhan yang berlembaga dan perkawinannya melalui pembuluh.

STRUKTUR SPERMATOPHYTA
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)merupakan Heterospora.Tumbuhanberbiji membentuk struktur megasporangia dan mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbuh pendek.Miasalnya struktur seperti konus atau strobilus pada conifer dan bunga pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya pada tumbuhan lain, spora pada tumbuhan berbiji dihasilkan melalui meosis di dalam sporangia. Akan tetapi pada tumbuhan berbiji, tidak di lepaskan melainkan dipertahankan. Megasporangia mendukung perkembangan gametofit betina danmenyediakan makanan serta air. Gametofit betina akan tetap berada dalam sporangium, menjadi matang dan memelihara generasi sporofit berikutnya setelah terjadi pembuahan. Pada Mikrosporangium produk meosis berupa mikrospora. Mikrospora yang mencapai sporofit akan berkecambah membentuk serbuk sari yang tumbuh kea rah bakal biji untuk membuahi gametofit betina. Pada tumbuhan berbiji, istilah mikrospora merupakan serbuk sari,mikrosporangium merupakan kantung serbuk sari dan mikrosporofil merupakan benang sari, istilah megaspore merupakan kandung lembaga (kantung embrio), megasporangium merupakan bakal biji, dan megasporofil merupakan daun buah (karpela).

Cara hidup dan habitat reproduksi:
Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat.Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di air, misalnya teratai. Tumbuhan berbiji hidup dengan cara fotoautotrof.

Pada dasarnya Tumbuahan biji (Spermatophyta) meliputi semua tumbuhan yang menghasilkan biji.Berdasarkan letak bakal biji atau bijinya, Spermatophyta dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Gymnospermae(tumbuhan biji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan biji tertutup).

1. Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)
Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani yaitu, Gymno = terbuka atau telanjang dan Sperma= biji. Anggota Gymnospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji yang tumbuh pada permukaan megasporafil (daun buah).Tumbuhan ini memiliki habitus semak, perdu, atau pohon.Akarnya merupakan akar tunggang, batang tumbuhan tegak lurus dan bercabang-cabang.
Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya, sporofilterpisah-pisah atau membentuk stabilus jantan, dan strobilus betina.Umumnyaberkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua. Penyerbukan pada gymnospermae hampir selalu dengan cara anemogamin (bantuan angin). Waktu penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang.
Tumbuhan berbiji terbuka, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji tertutup merupakan kelompok tumbuhan tracheophyta, yaitu kelompok tumbuhan yang memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem.Yang membedakan tumbuhan ini dengan tumbuhan berbiji terbuka adalah bakal bijinya terdapat diluar permukaan megasporofilnya atau analoginya disebut sisik pendukung bakal biji, yang berkelompok menjadi strobilus berkayu dan disebut runjung, kecuali pada tanaman pakis haji (Cycas rumphii.)

CIRI DAN STRUKTUR GYMNOSPERMAE

a. Ciri Morfologi:
1. Umumnya merupakan tumbuhan berkayu berupa pepohonan atau perdu
2. System perakarannya serabut
3. Batangnya berkayu tumbuh tegak, banyak cabang atau tidak sama sekali
4. Daunnya kecil, tebal, atau seperti jarum
5. Alat perkembangbiakannya disebut strobilus
6. Bunga sesungguhnya belum ada

b. Ciri Anatomi:
1. Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
2. Ujung akarnya terlindung oleh tudung akar atau kaliptra
3. Endodermis pada akar maupun batang mengandung banyak zat tepung
4. Pada silinder pusat akar dan batang terdapat fasis atau ikatan pembuluh yang sel-selnya belum berfungsi sempurna.

KLASIFIKASI GYMNOSPERMAE

Tumbuhan berbiji terbuka yang hingga kini masih dapat ditemukan adalah divisi coniferophyta (konifer), cycadophyta (sikas), ginkgophyta (ginkgo), gnetophyta (melinjo).
1. Divisi Coniferophyta (conifer)
Divisio ini banyak anggotanya yang masih dapat dijumpai hingga sekarang.Pada umumnya conifer tidak mengalami gugur daun, daunnya berbentuk jarum, hidup sebagai perdu atau pohon, memiliki strobilus berbentuk kerucut.Ada dua macam strobilus, strobilus biji atau strobilus betina dan strobilus serbuk sari atau strobilus jantan.
Contoh conifer:
Ordo texales, terdiri atas family texaceae (contoh: taxxus boccata, Torreya dan austrotuxus) dan family cephalataxaceae (contoh: cephalataxus fartanei dan amenntotaxus ).
2. Divisi cycadophyta (sikas)
Golongan sikas di temukan di daerah tropis hingga sub-tropis.Ciri yang khas untuk tubuhan ini adalah batang yang tidak bercabang, daun majemuk, seperti kulit, tersusun sebagai tajuk di puncak batang yang memanjang.Selutuh anggotanya berumah dua, contoh.Cycas rumphii (pakis haji), ditanam sebagai tanaman hias.
3. Divisi Ginkgophyta (Ginko)
Anggota divisio ini yang masih ada adalah ginkgo biloba (Ginko).Ginkgo merupakan pohon besar, dapat mencapai ketinggian lebih dari 30 meter.Daun lebar berbentuk seperti kipas, dengan belahan yang berlekuk dalam.Tulang daun berbentuk menggarpu.Ginkgo merupakan tumbuhan Gymnospermae yang meranggas, berumah dua biji keras kekuningan berukuran sebesar kelereng, berbau tidak enak.Ginkgo digunakan sebagai bahan obat-obatan dan bahan kosmetik.
4. Divisi Gnetophyta (Melinjo)
Divisio ini memiliki strobilus jantan yang tersusun majemuk, daun berhadapan atau melingkar, seluruh pembuluh terdapat pada kayu sekunder dan tidak terdapat saluran resin. Contoh: Gnetum gnemon (melinjo), daun muda biji dan bunganya dapat di sayur. Bijinya di buat menjadi emping, kulit kayunya di gunakan sebagai bahan pembuatan benang atau kertas.

Dalam klasifikasi tumbuhan modern,Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (angiospermae tumbuhan berbiji tertutup)adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan mmenyebabkan pemisahan yang parafiletik).


Gymnospermae mencakup tiga divisi yang telah punah dan empat division yang masih bertahan :
• Bennetophyta, punah.
• Cordaitophyta, punah.
• Pteridospermatophyta, sudah punah namun di anggap sebagai moyang angiospermae.
• Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba.
• Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya.
• Pinhophyta, tumbuhan runjung.
• Gnetophyta, dengan anggota hanya dengan dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya), welwitschia

MANFAAT GYMNOSPERMAE:

Ada beberapa manfaat gymnospermae antara lain:
a. Untuk industry kertas dan korek api (pinus dan agathis)
b. Untuk obat-obatan (pinus, ephedra, juniperus)
c. Untuk makanan (Gnetum gnemon)
d. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria)

2. Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)
Sekarang ini Angiospermae merupakan tumbuhan yang dominan, beraneka ragam, dan memiliki daerah persebaran yang paling luas di permukaan bumi.Diperkirakan hingga sekarang terdapat sektar 250.000 spesies Angiospermae.

Angiospermae memiliki ciri antara lain:
• Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh dua buah
• Mempunyai bunga sejati
• Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana, dan herba
• Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda

Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu:
A. Monocotyledoneae (berkeping satu)
Monocotyledoneae mepunyai ciri khas antara lain:
1. Mempunyai biji berkeping satu
2. Berakar serabut
3. Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya
4. Tidak bercabang
5. Akar dan batang tidak berkambium
Sebagai contoh misalnya: oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nusifera (kelapa).


B. Dicotyledoneae (berkeping dua)
Dycotyledoneae mempunyai ciri khas antara lain:
1. Mempunyai biji jumlah kepingnya dua
2. Berakar tunggang
3. Btang dari pangkal besar makin keatas makin kecil
4. Batang bercabang
5. Btang dan akar berkambium
Sebagai contoh misalnya: Cassia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), ficus elastic (karet).

DAFTAR PUSTAKA


• Tjitrosoepomo,Gembong. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta. Gadjah Mada University press.
• Syamsuri, Istamar dkk. 2007. Biologi 1 B. Malang. Erlangga.
• http://id. Wikipedia. Org/wiki/Tumbuhan-biji
• http://materi- pelajaran. Blogspot. Com/2008/03/spermatophyta- tumbuhan- berbiji. html
• http://www. Memb uat blog. Web. Id/2010/02/tumbuhan-spermatophyta.html.
• http://www.scribd. Com/doc/26659444/spermatophyte

Laporan Monokotil

Laporan Praktikum Botani Tumbuhan Tinggi

1. Praktikum ke : 2
2. Judul :Monokotil
3. Tujuan :Untuk mengetahui ciri-ciri dan klasifikasi tumbuhan monokotil
4. Hari/Tanggal :Jum’at, 10 desember 2010
5. Tempat :Ruang 37
6. Alat dan Bahan : -Alat
.Alat tulis
.Alat gambar
.Pisau
.Buku BTR
-Bahan
1.Pohon Pinang (Areca catechu)
2.Lengkuas atau Laos (Alpinia galanga)
3.Padi (Oryza sativa)
7. Cara kerja : a.Menyiapkan alat dan bahan.
b.Mengamati dan menggambar tumbuhan Monokotil pada bagian akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
c.Mengidentifikasi cirri-ciri tumbuhan pada bagian akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
d.Membuat klasifikasi masing-masing tumbuhan berdasarkan literatur.
8. Teori dasar : Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan. Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhandan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Lilidae.
Ciri-ciri Tumbuhan Monokotil
Ciri umum monokotil:
1.Bentuk akar memiliki sistem akar serabut
2.Bentuk sumsum atau pola tulang daun: melengkung atau sejajar.
3.Kaliptrogen/ tudung akar monokotil: Ada tudung akar/ kaliptra
4.Jumlah keeping biji atau kotiledora: satu buah keeping biji saja
5.Kandungan akar dan batang: Tidak terdapat cambium
6.Jumlah kelopak bunga: Umumnya adalah kelipatan tiga
7.Pelindung akar dan batang lembaga: Ditemukan batang lembaga/ keleoptil dan akar lembaga/ keleorhiza
8.Pertumbuhan akar dan batang: Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar. (http/www.google.com/: perbedaan monokotil dan dikotil, hijau buahblog,Selasa,03Maret2009)
Ciri morfologi
1.Berupa terna, semak, atau pohon yang mempunyai sistem akar serabut, batang berkayu atau tidak, biasanya tidak atau tidak banyak bercabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas kebanyakan tampak jelas.
2.Daun kebanyakan tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau bertulang melengkung, duduknya berseling (mengikuti rumus ¼) atau membentuk rozet.
3.Bunga berbilangan 3, kelopak dan mahkota kadang-kadang tidak dapat dibedakan dan merupakan tenda bunga.
4.Buah dengan biji yang mempunyai endosperm, jarang tidak, lembaga mempunyai daun lembaga yang berubah menjadi alat penghisap makanan dari endosperm untuk lembaga sebelum dapat mencari makanan sendiri.
5.Baik akar maupun pucuk lembaga dilindungi oleh suatu sarung; pelindung akar lembaga disebut keleoriza, sedang pelindung pucuk lembaga dinamakan keleoptil.
6.Pada waktu perkecambahan sarung yang merupakan pelindung tadi akan tertembus oleh organ yang dilindunginya. (Gembong Tjitrosoepomo: Taksonomi tumbuhan, hal 382-384)
Ciri anatomi
1.Akar mempunyai struktur yang terdiri atas jaringan-jaringan primer saja dengan silinder pusat yang tergolong aktinostele dan endodermis yang pada penampang lintang jelas dapat dibedakan sel-sel yang menebal dan tidak dapat dilalui air serta zat-zat makanan yang terlarut di dalamnya dengan sel-sel yang biasanya berhadapan dengan suatu berkas pembuluh kayu yang dindingnya tidak menebal dan merupakan pintu masuknya air dari bagian luar akar ke dalam berkas-berkas pembuluh pengangkutnya. (Gembong Tjitrosoepomo: Taksonomi tumbuhan, hal 384)

9. Hasil Pengamatan
Pinang
Akar


Batang


Daun
Lengkuas atau Laos
Akar

Batang

Daun






Padi
Akar

Daun

Biji





No. Jenis Akar Daun Batang Bunga Buah Biji
1. Pohon Pinang Serabut -Daun berbentuk tabung dengan panjang 80 cm
-Tangkai daun pendek
-Ujung daun sobek dan bergerigi -Batang lurus langsing
-Tajuk tidak rimbun -Tongkol bunga dengan seludang (spatha) yang panjang dan mudah rontok
-Bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur
-Benang sari 6
-Bunga betina panjang lebih kurang 1,5 cm, hijau.
-Bakal buah beruang 1 -Buah buni bulat terbalik memanjang
-Merah oranye
-Panjang 3,5-7 cm
-Dinding buah berserabut
-Biji 1 berbentuk telur
-Memiliki gambaran seperti jala
2. Lengkuas atau Laos Serabut -Daun majemuk
-Urat daun sejajar
-Tepi daun rata -Bentuk nya beruas- ruas
-Penampang silindris
-Berbunga spika atau panikula
-Jumlah 3 petal
-Jumlah 6 helai
-Buah tunggal
-Monokotil (Berbiji tertutup)
3. Padi Serabut -Pelepah daun yang saling menopang
-Daun sempurna dengan pelepah tegak
-Batang sangat pendek -Bunga tersusun majemuk -Buah tipe bulir atau kariopsis
-Struktur dominan
-Endospermium






10. Analisis Data: Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat kita klasifikasikan masing-masing tumbuhan sebagai berikut.
1.Pohon Pinang
Klasifikasi
-Kerajaan : Plantae
-Divisi : Magnoliophyta
-Kelas : Liliopsida
-Ordo : Arecales
-Famili : Arecaceae
-Genus : Areca
-Spesies : A. catechu
(www.google.com)
Tumbuhan ini batang nya lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25 m dengan diameter lk 15 cm, meski ada pula yang lebih besar. Tajuk tidak rimba. Pelepah daun berbentuk tabung dengan panjangnya 80 cm, tangkai daun pendek, helaian daun panjangnya sampai 80 cm, anak daun 85x5 cm, dengan ujung sobek dan bergerigi. Tongkol bunga dengan seludang (saptha) yang panjang dan mudah rontok, muncul dibaw ah daun, panjang lebih kurang 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap, sumbu ujung sampai panjang 35 cm, dengan 1 bunga betina pada pangkal, di atasnya dengan banyak bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjangnya 4 mm, putih kuning, benang sari 6. Bunga betina panjang lebih kurang 1,5 cm, hijau, bakal buah beruang 1. Buah buni bulat telur terbalik memanjang, merah oranye, panjang 3,5-7 cm, dengan dinding buah yang berserabut. Biji 1 berbentuk telur, dan memiliki gambaran seperti jala.
2. Lengkuas atau Laos
Klasifikasi
-Kerajaan : Plantae
-Divisi : Magnoliophyta
-Kelas : Liliopsida
-Ordo : Zingiberales
-Famili : Zingiberaceae
-Upafamili: Alpinioideae
-Bangsa : Alpinieae
-Genus : Alpinia
-Spesies : A. galangal
(www.google.com)
Lengkuas atau laos adalah tumbuhan berakar serabut, bentuk batangnya lurus beruas- ruas, berpenampang silindris, teksturnya herbascus. Daunnya majemuk berbentuk lanceolatus, letaknya berhadapan, tekstur nya herbascus, urat daun sejajar, dan tepi daun rata. Bunganya perbungaan spika atau panikula, kaliksnya 3 sepal, korola warna ungu, jumlah 3 petal, stamen jumlah 6 helai, ovarium letak inferus. Buahnya buah tunggal, teksturnya kapsula, eksokap berpapilla. Berbiji monokotil (berbiji tertutup).
3.Padi
Klasifikasi
-Kerajaan : Plantae
-Divisi : Magnoliophyta
-(tidak termasuk) : Monocots
-(tidak termasuk) : Commelinids
-Ordo : Poales
-Famili : Poaceae
-Genus : Oryza
-Spesies : O. sativa
(www.google.com)
Padi termasuk dalam suku padi-padian atau Poaceae (sinonim : Graminae atau Glumiflorae)
Terna semusim, berakar serabut, batang sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang, daun sempurna dengan pelepah tegak, daun berbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang, bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang, satuan bunga disebut floret, yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula, buah tipe bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk hampir bulat hingga lonjong, ukuran 3 mm hingga 15 mm, tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari- hari disebut sekam, struktur dominan adalah endospermium yang dimakan orang.


KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dan kami amati maka dapat disimpulkan bahwa dari semua tanaman yang kami amati maka tanaman-tanaman tersebut merupakan Monokotil (tumbuhan berkeping biji tunggal) sesuai dengan teori dan ciri-ciri Monokotil.



Daftar pustaka
1. Www.google.com.Pada- Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
2. Tjitrosoepomo, Gembong. 1996. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.